Keluarga kecil kami terbentuk di sebuah daerah bernama Manggar Baru,
Balikpapan, Kalimantan timur. Tepatnya di dekat Pantai Manggar. Banyak
yang menganggap tinggal jauh dari kota tidak menyenangkan. Tapi kami
sangat menikmati hidup dengan suasana pantai yang jauh dari hiruk pikuk
kota.Ada lagi yang berkata" Tidak takut Tsunami?" Saya fikir nyawa ada
di tangan Allah Swt. meski tinggal jauh dari pantai jika sudah saatnya
pergi dari dunia ini selamanya kita tidak dapat menolak.
Pantai Manggar menjadi salah satu alternatif liburan baik warga
Balikpapan sendiri, maupun daerah sekitarnya seperti Samarinda, Bontang,
Tenggarong. Disini banyak yang menyewakan pelampung, perahu karet, speed boat
dan banana boat. Letaknya yang dekat dengan Bandar Udara Sepinggan sangat
memudahkan wisatawan daerah lain datang kesini.
Setiap Idul Fitri, libur sekolah, malam tahun baru pantai ini padat
pengunjung. Malam tahun baru pun menjadi tempat pengunjung menghabiskan malam pergantian tahun.
Foto - foto ini diambil tepat pagi hari tahun baru 2013
Di pantai ini Didi (panggilan Fiqri dan Tsaqif untuk sang ayah), Fiqri
dan Eyang kakung menjala. Hasil ikannya Alhamdulillah bisa buat lauk
sehari - hari. Tentu saja rasanya berbeda dengan yang dijual di pasaran
karena ikannya masih segar bebas dari pengawet dan es batu. Ikannya
macam - macam ada Ikan belanak, bandeng, cucut, kipar, pari , kepiting
rajungan dan lain - lain. Menjala pun menjadi refresing bagi kami
ditemani nyanyian ombak.
Usia boleh tua tapi semangat harus muda |
Kepiting Rajungan |
Acara pembakaran pun dimulai....
Sama - sama Ikan Trekulu. Tapi lihatlah perbandingannya! |
Kalau tangkapan banyak suka dibeli oleh tetangga. Inilah uang hasil dari menjual ikan. Alhamdulillah...
Tidak ada salahnya liburan kesini, karena masih banyak tempat - tempat menarik di Balikpapan. Visit to the oil city...