Punya cita - cita menjadi ahli tata boga?
Atau handal di bidang otomotif?
Itu mudah, ada sekolahnya.
Untuk mewujudkan cita - cita lainnya juga ada sekolahnya.
Tapi, untuk bisa menjadi orangtua yang baik dan benar itu tidak ada sekolahnya.
Tidak perlu bermuram durja karena ayah dan bunda dapat mempelajari ilmu parenting melalui
berbagai media, salah satunya seminar.
berbagai media, salah satunya seminar.
Nah, Dancow sebagai salah satu produsen susu yang sangat berkonsentrasi pada tumbuh kembang si
si kecil aktif menyelenggarakan seminar guna memberi panduan ayah dan bunda dalam menemani
proses tumbuh kembang buah hati tercinta!
Untuk area Balikpapan, diadakan pada Sabtu, 8 Oktober 2016 bertempat di Mahakam Ballroom 3rd
Floor swiss-belHotel (Hotel & Residences). Balikpapan merupakan Kota ke - 6 Road Show Dancow
Parenting Indonesia tahun ini. Acara ini juga bekerjasama dengan Tabloid Nakita.
Floor swiss-belHotel (Hotel & Residences). Balikpapan merupakan Kota ke - 6 Road Show Dancow
Parenting Indonesia tahun ini. Acara ini juga bekerjasama dengan Tabloid Nakita.
Mau datang tapi bingung tidak ada yang menjaga si kecil di rumah? Jangan khawatir karena
Dancow telah menyediakan Playground dengan tim pengasuh yang ramah agar ayah dan bunda
bisa fokus menimba ilmu dari para pakar.
Dancow telah menyediakan Playground dengan tim pengasuh yang ramah agar ayah dan bunda
bisa fokus menimba ilmu dari para pakar.
Hadir sebagai moderator adalah Shahnaz Haque. "Bunda, DANCOW Parenting Center (DPC)
memahami tidak ada sekolah untuk orangtua. Inilah yang menjadi dasar diselenggarakannya
DANCOW Parenting Seminar. Melalui acara ini, DPC ingin menjadi mitra terpercaya orangtua
sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan agar dapat mengoptimalkan tumbuh
kembang anak dengan memenuhi tiga kebutuhan dasar yaitu Nutrisi, Stimulasi serta Cinta Ayah dan
Bunda," ungkap Shahnaz di awal acara.
Tema yang diusung adalah, " Tumbuh Kembang Si Kecil berawal dari Perlindungan yang Optimal".
Kali ini, Dancow menghadirkan tiga pakar sekaligus dengan tiga bidang keahlian berbeda.
Pembicara pertama adalah Dr.dr Rini Sekartini SpA(K), Staf divisi Tumbuh Kembang - Pediatri
Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM dan Ketua IDAI Jaya 2014 - 2017.
Apa sih pertumbuhan dan perkembangan itu? Adakah perbedaan diantara keduanya?
"Ayah dan bunda, tumbuh itu bertambah besar sedang perkembangan itu meliputi lima aspek," kata
dokter yang ramah itu.
Berbicara tentang pertumbuhan berarti membicarakan tinggi, berat badan dan lingkar kepala si
kecil. Sementara perkembangan meliputi kemampuan atensi, memori, psikomotorik, penyelesaian
masalah dan kemampuan bahasa.
Fase 100 hari pertama Si Kecil perlu mendapat perhatian khusus dari ayah dan bunda. Bagaimana
caranya? Dengan memberikan nutrisi yang lengkap, memberikan stimulasi yang tepat dan
memberikan cinta tulus untuk Si Kecil.
Imunisasi dan Posyandu, menurut Dokter Rini Si Kecil musti diimunisasi dan rutin diukur tinggi,
berat dan lingkar kepalanya ya ayah dan bunda. "Kado terbaik bagi Si Kecil setiap ulang tahunnya
adalah dengan mengukur tinggi, lingkar kepala dan berat badan. Ayah dan Bunda bisa
membandingkan dengan data setahun yang lalu jadi tahu seberapa besar pertumbuhan Si Kecil," ujar
Dokter Rini. Tidak perlu repot beli kado mahal, kan?
Pembicara kedua ialah seorang psikolog dari lembaga psikologi terapan UI, Vera Itabiliana, S. Psi.
Usia anak adalah usia eksplorasi, termasuk bermain. Saat bermain sebenarnya Si Kecil sedang
berekplorasi. Bunda Vera menganjurkan agar orangtua tidak terlalu sering berkata "Jangan" pada Si
Kecil.
Anak mau bermain hujan? Anak ingin main becek? Anak berniat untuk memegang hewan? Biarkan!
Orangtua mendukung kegiatan eksplorasi Si Kecil berarti mendukung seutuhnya tumbuh kembang
anak secara optimal. Eksplorasi dengan cara bermain merupakan stimulasi tepat yang ayah dan
bunda dapat berikan kepada Si Kecil. Baju kotor akibat bermain lumpur atau becek dapat dicuci dan
bersih kembali tapi masa kecil buah hati tidak akan bisa terulang kembali.
Bunda Vera menghimbau para orangtua agar tidak menggantikan posisinya sebagai orangtua yang
menemani Si Kecil bermain dengan Si Canggih bernama Gadget. Salah seorang pasien Bunda Vera
mengeluhkan anaknya yang berusia lima tahun tidak bisa berbicara. Setelah dilakukan observasi oleh
Bunda Vera dengan bermain puzzle ternyata anak tersebut bisa berbicara, tapi hanya dua kalimat.
"Great Job dan Try Again". Mengapa demikian? Rupanya waktu anak tersebut lebih banyak bermain
gadget daripada diajak berbicara oleh orangtuanya.
Memang sih, membiarkan Si Kecil bereksplorasi di lapangan itu lebih membutuhkan perjuangan
bagi orangtua. Terutama berkaitan dengan kotor dan luka atau lecet bagian tubuh Si Kecil, terjatuh
misalnya. Tapi hasilnya akan sebanding. Sebagai contoh Bunda Vera mengisahkan salah seorang
pasien anaknya yang duduk di bangku Taman Kanak - Kanak (TK). Anak tersebut setiap memegang
sesuatu pasti jatuh, meski hanya biskuit. Setelah diamati Bunda Vera, posisi tangan anak itu selalu
datar satu arah, tidak luwes. Hmmm...seperti tangan robot mainan Si Kecil. Usut punya usut,
rupanya di rumah orangtuanya selalu memakaikan sarung tangan agar tidak kotor dengan dalih si
anak tidak mudah sakit.
Awalnya saya juga begitu. Aturan ketat sempat saya terapkan ke si bungsu, Sheza (1, 9 tahun).
Sayamelarangnya memegang kucing karena khawatir bulu kucing akan menempel di tangannya dan
terhirup oleh hidungnya. Akhirnya saya menyadari kekeliruan itu ketika melihat empatinya pada
kucing. Dari bereksplorasi bersama kucing timbullah rasa menyanyangi hewan sebagai sesama
makhluk ciptaan Tuhan. Tentu saja tetap membiasakan Si Kecil bersih tangan dan diri setelah
bereksplorasi.
Ayah dan bunda, baju kotor akibat bermain lumpur atau becek dapat dicuci dan bersih kembali,
tangan kotor dapat dicuci dengan air dan sabun, kaki atau tangan lecet bisa diobati tapi masa kecil
buah hati tidak akan bisa terulang kembali. Eksplorasi adalah proses belajar Si Kecil.
Ayah dan Bunda pasti bangga jika Si Kecil tumbuh dan berkembang optimal, kan?
Yuk, dukung eksplorasi Si Kecil!
Ilmu tentang tumbuh kembang anak sudah, psikologi anak sudah, nah sekarang giliran pakar nutrisi
dan tumbuh kembang anak yang membagikan ilmunya untuk ayah dan bunda, Sari Sunda Bulan,
AMG!
80% Sumber Daya Tahan Tubuh terdapat di saluran pencernaan. Kolonisasi bakteri baik penting
untuk pematangan sistem daya tahan tubuh di saluran cerna. Alat pencernaan Si Kecil tidak
bermasalah membuat Si Kecil tumbuh sehat. Nutrisi diperlukan untuk membantu memberikan
perlindungan bagi Si Kecil. Dengan nutrisi lengkap dan gizi seimbang, bakteri jahat dapat
dilumpuhkan oleh bakteri baik dalam sistem cerna.
Dancow Excelutri+ membantu mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil agar tetap terlindungi saat aktif
bereksplorasi, sehingga Bunda tidak perlu lagi khawatir membebaskan Si Kecil bereksplorasi seru
setiap hari. Dancow Excelnutri+ merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1 - 12 Tahun dengan
tiga level, yakni 1+, 3+ dan 5+.
Kandungan nutrisi perlindungan Excelnutri+ meliputi Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium
longum, serat pangan inulin, vitamin (A, C, dan E), serta mineral selenium dan zink.
Prebiotik Lactobacillus rhamnosus berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh Si Kecil sementara
prebiotik Bifidobacterium longum bertugas merangsang pertumbuhan bakteri baik lainnya. Semakin
banyak jumlah bakteri baik daripada bakteri jahat dalam saluran cerna Si Kecil, maka Si Kecil tidak
mudah terserang penyakit.
"Ayah dan Bunda tahu apa itu mineral? Mineral itu kandungan dari bebatuan. Mineral berperan
menyediakan kalsium untuk tulang dan gigi," kata Sari Sunda Bulan.
DANCOW Excelnutri+ juga mengandung Omega 3 (Asam alpha linoleat) dan Omega 6 (Asam
linoleat dengan minyak ikan.
Nestle DANCOW Excelnutri+ membantu mendukung Si Kecil bereksplorasi dengan pemenuhan
gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Pemberian nutrisi erat kaitannya dengan gizi seimbang. Prinsip memberi makan Si Kecil menurut
Bunda Sari ada empat, yakni : Nutrisi, Jadwal, Porsi dan Menyenangkan. "Anak makan duduk, tidak
sambil bermain atau berjalan. Waktu makan cukup 10 - 15 menit. Diantara jeda waktu makan pagi
dengan makan siang dan makan siang dengan makan malam ada snack, sebaiknya berupa buah atau
roti, jangan aneka gorengan," pesan Bunda Sari.
Sayur, biasanya jadi momok bagi anak - anak. Nah, Bunda Sari memberi tip agar anak suka sayur!
Ayah dan Bunda musti senang makan sayur. Dengan melihat orangtuanya makan sayur dengan lahap
Si Kecil lama - kelamaan akan mengikuti.
"Duh, makan anak saya cuma sedikit, nih!" Nah, seringkan dengar orangtua mengeluh tentang porsi
makan anaknya!
Kepalkan tangan ayah dan bunda!
Porsi makan berupa karbohidrat seseorang itu berdasarkan besarnya kepalan tangan. Jadi, kalau Si
Kecil makan nasinya sesuai besarnya kepalan tangannya tidak perlu khawatir.
Kalau sayur takarannya itu sesuai besarnya telapak tangan.
Ingat! Gunakan Ukuran Si Kecil!
Si Kecil hadir untuk melengkapi cinta ayah dan bunda. Seyognyanya, ayah dan bunda juga
memberikan cinta bagi Si Kecil. Bukan cinta biasa, bukan cinta buta dan bukan cinta menyesatkan.
Cinta biasa adalah cinta hanya sebatas pemberian nafkah saja. Cinta buta dan cinta menyesatkan
adalah dengan meng - dealkan atau meng - iyakan semua keinginan Si Kecil. Ayah dan Bunda belum
tentu semua permintaan Si Kecil itu baik dan berguna bagi mereka. Belum tentu yang mereka suka
itu memberikan nilai positif bagi Si Kecil. Berikan yang memang mereka butuhkan bukan
memberikan apa saja yang mereka suka.
Wah, seru banget Dancow parentingnya! Banyak ilmunya. Nah bagi ayah dan bunda yang belum
berkesempatan mengikuti seminar parenting DANCOW secara langsung tetap dapat menimba ilmu
di DPC melalui Website : www.dancow.co.id/dpc, Twitter : @DancowCenter dan Facebook :
Bunda Sari Bulan juga mengingatkan tentang cara menyiapkan susu agar tidak kehilangan
nutrisinya. Cuci tangan dahulu, pastikan peralatan juga bersih, tuangkan 170 ml air matang hangat
45 derajat Celcius ke dalam gelas, masukkan 3 sendok makan DANCOW Excelnutri+, aduk hingga
larut dan siap diminum. Susu sebaiknya habis dalam jangka waktu maksimal satu jam setelah dibuat.
Proses penyimpanan yang benar juga perlu diperhatikan. Susu bubuk dalam kemasan hendaknya
disimpan dengan cara melipatnye beberapa kali lalu dimasukkan ke dalam toples bersih, kering dan
kedap udara serta dijauhkan dari paparan sinar matahari. Dengan proses penyimpanan dan
pembuatan yang baik dan benar, nutrisi dalam DANCOW Excelnutri+ tetap terjaga sehingga dapat
memberikan hasil optimal bagi tumbuh kembang Si Kecil.
Selain memberikan ilmu dan tip - tip memberi perlindungan optimal bagi si buah hati, DANCOW
dalam seminar ini juga memanjakan ayah dan bunda dengan banyak hadiah melalui doorprice, sesi
tanya - jawab, sharing moment dan live chat via Twitter dan Facebook. Hadiahnya? Hmm.. OK
banget, deh! Ada Frying Pan, Shopping Bag, Angpau dan pastinya Dancow Excelnutri+. Asyik kan
buat persediaan susu bernutrisi lengkap buat Si Kecil?
Di lain waktu, semoga ayah dan bunda yang belum berkesempatan hadir dapat bergabung, ya! Yang
sudah pernah tetap boleh kok belajar bersama lagi.
Sampai jumpa di acara Dancow Parenting Seminar berikutnya..da..da...da...da.....
Salam Nutrisi, Stimulasi dan Cinta dari Dancow. Aku dan Kau Suka Dancow...
22 Oktober 2016 pukul 06.25
Alhamdulillah bisa kenal sama mbak Siska.
Eh, ada foto saya disini :) minta ah.