twitter
rss

Jumat pagi hari tanggal 07 Februari 2014
Setelah mengantar Mas Fiqri ke sekolah TK - nya, saya dan Adik Tsaqif jalan - jalan ke PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Manggar, Balikpapan. Yuk,lihat pemandangan di PPI!
Menembus lautan demi keluarga

Shortir ikan


Ikan diantar ke Pasar Manggar


 Wadah ikan di dalam laut


                     Persiapan melaut
Kapal - kapal nelayan berbaris rapi
Awas..ada kucing yang siap menyantap!



Adik Tsaqif menghalau si kucing
Siapa mau es batu ganal (Bahasa Banjar : besar) ini?

Harga es batunya Rp.10.000. Biaya penghancurannya Rp.5000,-
Stok es batu

Siap mengantarkan ikan

Pak Baharudin sedang menjahit jalanya yang rusak. Jum'at ini tidak turun ke laut

Pak Baharudin dan adiknya, Pak Kamarudin sudah lama berkutat dengan laut. Sejak masih balita beliau sering diajak orang tuanya melaut. Tak heran baginya tak ada istilah, "mabuk laut". Terpaan ombak dan angin kencang di laut sudah menjadi teman akrab bagi Pak Baharudin dan Pak Kamarudin. Anak - anak beliau sendiri sekarang tak mendapat izin oleh ibunya untuk diajak melaut. Mungkin karena kekhawatiran seorang ibu.

Menurut beliau,sekali turun ke laut untuk sehari semalam memerlukan biaya Rp.250.000,00  -  300.000,00. Sedangkan untuk biaya membuat sebuah kapal bisa mencapai lebih dari Rp.30.000.000,00.

Waktu saya tanya, "apa suka duka menjadi nelayan?"  beliau menjawab sukanya adalah ketika dapat tangkapan banyak. Sedangkan dukanya kalau musim angin selatan yang susah ikan dan naiknya BBM.





Hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 yang lalu, Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan yang baru diresmikan pada pagi harinya. Pukul 14.00 Wita, Didi mendarat di Bandara Sepinggan dari Makassar.
Sebenarnya , Didi meminta kami datang menjemput untuk melihat bandara baru di hari pertama peresmian tapi karena hujan deras kami tak bisa pergi ke bandara, hiks - hiks.... Nah, sebagai gantinya  ini foto - foto bandara bagian dalam yang berhasil dijepret oleh Didi untuk Mimi.













Cerita Didi tentang bandara yang baru :
Karena hari pertama masih banyak yang bingung, baik penumpang maupun petugas. Masih ada petugas porter yang kebingungan. Untuk check - in dilakukan di lantai 3 yang juga sebagai pintu masuk. Sedangkan keberangkatan di lantai 1. Kalau dulu khusus pesawat Lion Air di Terminal B, maka sekarang Lion Air juga menempati bandara baru.

Di bandara lama kita akan menjumpai pilar - pilar kayu khas ukiran Dayak sebagai suku asli Kalimantan. Namun, di bandara baru ini semua serba modern. Ciri khas Kalimantan dikemas secara mewah tanpa memakai kayu sebagai bahannya.

Ada satu hal yang terkesan mengurangi mewahnya bandara baru ini. Tempat Parkir!.

Tempat parkir menutupi bangunan bandar. Jika tempat parkir ini dibangun agak sedikit jauh dari bangunan depan bandara,megahnya bandara akan terlihat oleh seluruh pengguna jalan raya yang melintas. Saat posisi kendaraan di jalan raya sejajar dengan nadara yang terlihat hanya tempat parkir. Ketika kendaraan berada di jalan raya yang menanjak baru bisa "mencuri pandang" bangunan utama bandara. 

Mungkin disebabkan baru hari pertama mall - nya masih sepi, belum banyak yang mengisi. Bandara Sepinggan baru ini memang unik karena ada mallnya.Nah, sekarang ke bandara tak harus selalu degan tujuan berangkat atau menjemput family tapi bisa juga dengan tujuan ke mall sekadar cuci mata atau berbelanja .

Didi toleh kanan - toleh kiri, mencari karangan - karangan bunga ucapan  selamat peresmian, tapi kok tak ketemu ya?
Masalah nama bandar memang masih banyak yang pro dan kontra. Ada yang setuju dengan nama baru, " Bandara Sultan Aji Sulaiman". Tapi ada juga yang menolak nama baru itu dan tetap menginginkan nama lama, "Bandara Sepinggan". Bandara Sepinggan memang terletak di daerah Sepinggan.

Selamat atas "lahirnya" bandara baru yang mewah ini semoga bisa memancing minat wisatawan datang ke Balikpapan. 

Welcome to the oil city.... 










Seperti halnya dengan lomba memasak yang sering diadakan di televisi jadi sebelum menyajikan hidangan utama berupa review buku Aku Anak Cerdas *Saat di Luar Rumah* saya sajikan terlebih dulu hidangan pembuka. Ada 2 macam hidangan pembuka yang saya buat. Hidangan pembuka yang pertama adalah penyajian data resmi buku :
Judul        : Aku Anak Cerdas *Saat di Luar Rumah*
Penulis      : Dian Kristiani
Ilustrasi    : Evan RP
Penyunting   : Putri Sastra
Desain       : Maretta Gunawan
Penata Letak : Annisah Dwi R.
Halaman      : 63 Halaman
ISBN 10      : 602 - 249 - 331 - 5
ISBN 13      : 978-602-249-331-0
Penerbit     : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Tahun terbit : 2013


Nah, hidangan pembuka yang kedua adalah bagaimana caranya naskah cerita yang ditulis oleh Mbak Dian Kristiani di rumahnya di Sidoarjo, Jawa Timur dapat "berjalan" ke Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) yang bermarkas di Jakarta hingga bisa masuk ke rumah saya di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Saya tahu lahirnya buku ini dari foto yang diunggah di facebooknya Mbak Dian Kristiani.Tentu isinya belum kelihatan, hanya sebatas cover. Melihat judulnya saya langsung *sibuk*. Sibuk ingin punya. Bagi kebanyakan orang sebelum memutuskan untuk membeli buku pasti yang dilihat adalah judulnya, menarik atau tidak. Jadi, judul adalah salah satu senjata seorang penulis agar bukunya dapat diterima dan disukai oleh calon pembeli. Saat sudah sreg dengan judul, orang akan membuka isi buku ( jika tersedia buku yang sudah dibuka plastiknya di toko buku). Kalau belum ada yang terbuka biasanya langsung ke kasir. Pengalaman pribadi begitu...

Pada tanggal 20 September 2013 saya mengajak Didi, Mas Fiqri dan Adik Tsaqif ke Gramedia Balikpapan. Sampai disana, Adik Tsaqif semangat melihat buku - bukunya Mbak Dian Kristiani.
Sebelum bayar di kasir saya meminta mbak - mbak petugas Gramedia berpose dengan buku Aku Anak Cerdas *Saat di Luar Rumah*. Waktu saya kirim foto ini ke FB-nya Mbak Dian Kristiani, Mbak Dian berkomentar begini : "Mbaknya cantik semua ya?"
Sudah mendapat nota pembelian kami pun pulang. Adek Tsaqif mau membawa sendiri bukunya dan tidak mau digendong. Bawa bukunya sambil diseret - seret. Sampai di rumah saya kirim foto ini juga ke FB-nya Mbak Dian. Komentarnya Mbak Dian, "Mamanya kemana, Dik?"
Nah, begitulah hidangan pembuka dari saya, semoga "lezat" dibaca.

Giliran hidangan utama tampil. Malam harinya, giliran Mas Fiqri yang minta dibacakan bukunya. 
Saya pun membacakannya.

 Tiba saat sampai di halaman 12,di halaman itu tertulis "Pak Beni, Pak Jojo dan pak Martin (bapak - bapak gurunya) mengajak murid - muridnya ke bangku panjang untuk yang membawa bekal". Sang ilustrator, yaitu Mas Evan RP mengilustrasikan dengan gambar  2 orang anak duduk makan dan 1 orang anak makan kentang. Mas Fiqri (5 tahun) berkata, " Lho, mana gambar bapak - bapak gurunya?"
Saya tak meyangka mendapat pertanyaan seperti itu. Saya segera mengontak Mas Evan lewat facebook dan mengutarakan apa yang ditanyakan Mas Fiqri. Mas Evan menjawab, "Ha..ha..ha..Waktu itu saya fokus ke inti ceritanya yaitu anak - anak yang makan sehabis berenang. Jadi gurunya tidak saya masukkan".
Hidangan utama ini dapat tersaji sebagai hasil duet saya dan Mas Fiqri. Saya mengajukan beberapa pertanyaan mengenai buku ini kepadanya.
Saya      : "Bagaimana mas judul buku ini bagus tidak?"
Mas Fiqri : "Bagus"
Saya      : "Buku ini tebal tidak?"
Mas Fiqri : "Ya, kalau saya yang baca sendiri sih tebal. Tidak               selesai - selesai. Kalau Mimi yang bacakan ya tidak               tebal".
Saya      : Buku ini harganya Rp.55.000,-. Mahal tidak?
Mas Fiqri :"Ya mahal. Kalau murah itu seribu, dua ribu sama tiga             ribu".
Sesi wawancara dengan Mas Fiqri pun berakhir. Giliran saya yang melakukan aksi untuk hidangan utama.

*KETEBALAN BUKU*
Buku Aku Anak Cerdas *Saat di Luar Rumah* ini "dibangun" oleh 6 judul cerita. Yaitu:
  1. Asyiknya Berenang

  2. Bermain di Taman
  3. Pergi ke Mal
  4. Tamasya di Kebun Binatang
  5. Naik Angkot, Ih takut!
  6. Mangkuk Kertas untuk Cupcake

Harapan saya dan harapan Mas Fiqri "bangunan" buku ini ditambah dengan judul - judul lain seputar anak cerdas di luar rumah. Misalnya cerita tentang kebiasaan anak bermain layangan dan bola di pinggir jalan. Tentu hal ini bisa membahayakan diri anak itu sendiri dan pengguna jalan lainnya. Atau cerita saat anak berekreasi di pantai. Mungkin bisa dibuat Buku Aku Anak Cerdas *Saat di Luar Rumah* jilid II, Mbak Dian Kristiani?



*ISI BUKU* 

Saya mengenal Mbak Dian Kristiani hanya melalui dunia maya, facebook. Tak pernah bertemu langsung dengan Mbak Dian. Tapi melalui status - status yang dibuat Mbak Dian dan komentar teman - temannya serta tulisan - tulisan Mbak Dian saya menyimpulkan Mbak Dian itu humoris. Ini terbukti di buku Aku Anak Cerdas *Saat di Luar Rumah* halaman 42.Di halaman itu tertulis " Cleo melotot, "Memangnyanya aku kucing? Aku cari toilet dulu, ya". Kakek dan Nenek tergelak mendengar jawaban Cleo. "Bagaimana jika kakakmu benar - benar seekor kucing" tanya mereka pada Viki. Viki terkikik geli sambil menggidikkan bahunya.
Dan saya tanpa sadar tertawa keras saat membacakan pada Mas Fiqri, diikuti oleh tawanya Mas Fiqri.


Kami pun melanjutkan aktivitas membaca dan mendengarkan isi buku ini. Sampailah kami di halaman 41. Disitu tertulis, " Sungguh asyik rasanya melihat beruang madu, kuda nil, buaya, komodo, simpanse, orang utan dan gajah! Cleo suka sekali mengamati gajah. Dia kagum melihat gajah yang bisa menggunakan belalainya untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya". Di halaman tersebut nampak gambar kuda nil, buaya dan anoa (kalau saya tidak salah menebak). Sementara yang jadi pokok penjelasan cerita tentang gajah tapi justru gambar gajahnya tidak ada. Anoa yang tidak diceritakan tapi muncul gambarnya.


Untuk cerita terakhir di halaman  62 yaitu Mangkuk Kertas untuk Cupcake saya tertipu. Di Paragraf terakhir sebelum kata TAMAT,Mbak Dian menulis, "Sementara itu, Cleo menantikan gula - gulanya, sambil menemani Mama menyiapkan adonan cupcake". Saya fikir, Mbak Dian akan mengakhiri cerita itu dengan "Beberapa saat kemudian Om Ken dan Viki tiba di rumah membawa kertas cupcake pesanan Mama. Mama pun segera menyelesaikan pembuatan cupcakenya. Setelah beberapa menit, cupcake matang dan mereka semua menikmati cupcake buatan mama yang lezat". Ditambah dengan gambar mereka makan cupcake. Ya, saya tertipu! Ending-nya tak tertebak oleh saya.


Selain judulnya yang bagus, buku ini juga menggunakan kertas yang lumayan tebal. Covernya cerah, biru muda dan pink (warna kesukaan saya). 
Tampak Belakang...

Tentang pilihan kata, ada beberapa kata yang Mas Fiqri masih belum mengerti artinya, seperti bergidik dan mengkerut. Jadi, melalui buku ini perbendaharaan kosakata Mas Fiqri bertambah.

Ilustrasi buku ini juga dilengkapi dengan gambar mana perbuatan anak yang benar (ditandai dengan tanda centang) dan mana perbuatan anak yang salah (ditandai dengan tanda silang). Dengan begitu, anak yang belum bisa membaca pun tetap bisa tahu apa isi cerita tersebut.


*HARGA BUKU*
Tentang ketebalan buku seperti yang saya tulis di awal mungkin bisa ditambah lagi sehingga terjalin korelasi yang baik antara ketebalan buku dengan harga buku ini. Bagi saya, ide sebuah tulisan itu mahal. Apalagi dalam hal diksi atau pemilihan kata yang mudah dimengerti anak itu harus benar - benar diperhatikan oleh penulis buku bacaan anak agar anak sebagai sasaran pembaca tidak kebingungan.Dan bagi saya, kelihaian dalam hal diksi itu juga mahal. Harga buku itu tentu murni bukan penulis yang menentukan, akan ada campur tangan penerbit tentang seberapa rupiah yang dikeluarkan untuk melahirkan sebuah buku. Harga buku ini waktu saya membeli termasuk mahal. Mengapa? Karena waktu membeli itu hanya ada selembar uang Rp. 50.000,- di dompet saya dan itu hasil mengajar privat saya selama sebulan. Kekurangan Rp. 5.000,- ditanggulangi oleh Didi. Seandainya saat itu uang di dompet saya ada berlembar - lembar jumlahnya mungkin harga Rp.55.ooo,- tidak mahal. Tapi dengan tekad yang kuat untuk memiliki buku ini saya tak mempersoalkan dompet saya hanya tersisa KTP.

*PENULIS*
Tibalah waktunya saya membahas tentang penulis buku ini, DIAN KRISTIANI. "Tak kenal maka tak sayang", pepatah itu cocok untuk mengenal sosok Mbak Dian Kristiani. Coba saja search di internet! Akan muncul wajah cantik beliau dan keterangan - keterangan yang menjelaskan tentang sosok beliau. 
Mbak Dian Kristiani lebih dikenal sebagai penulis buku bacaan anak. Telah banyak buku anak yang ia lahirkan tapi baru 2 orang anak yang dilahirkannya dan keduanya anak laki - laki, Kak Edgard dan Kak Gerald. Sama seperti saya juga telah melahirkan 2 orang anak laki - laki. Perbedaannya , saya belum pernah melahirkan buku anak. Dengan inspirator sosok Mbak Dian Kristiani semoga suatu hari nanti (entah tahun berapa) saya mampu melahirkan buku anak.
Walau dikenal sebagai penulis buku bacaan anak, Mbak Dian Kristiani ternyata juga pandai melahirkan buku bacaan dewasa. Meski begitu (jika ada yang bilang bahwa beliau adalah seorang penulis profesional) Mbak Dian akan berkata, "Saya bukan penulis profesional tapi mencoba menjadi penulis efektif". Artinya Mbak Dian menulis bukan berdasarkan kuantitas tetapi kualitas dengan tetap memperhitungkan kebutuhan pasar.
Mbak Dian juga tak pelit berbagi ilmu ( tidak takut ladang penghasilannya digarap orang lain yang telah diberinya ilmu). Semua pertanyaan tentang tulis - menulis akan beliau jawab selagi bisa menjawab. Mbak Dian juga rajin memberikan informasi tentang tips - tips menulis dan memberikan semangat kepada penulis pemula. Beliau juga kerap menginformasikan penerbit - penerbit yang sedang mencari naskah cerita buku melalui jejaring sosial. Komplit..

*SASARAN PEMBACA*
Buku ini ditulis dengan sasaran anak TK dan SD. Terbukti Mas Fiqri yang masih TK dan anak tetangga saya yang SD suka buku ini.

Tindakan kriminal dan bahaya mengintai anak - anak. Mereka harus disenjatai ilmu saat di luar rumah karena sebagai orang tua tentu kita tak dapat menjadi bodyguard anak selama 24 jam. Melalui buku ini, anak - anak diajak waspada saat di luar rumah.

 Saya merasakan manfaat buku ini. Untuk itu saya menginformasikan kelahiran  buku ini melalui surat kabar Tribun Kaltim agar lebih banyak orangtua dan anak - anak yang mendapat pencerahan dari buku ini. Terima kasih untuk Mbak Rita, redaksi Tribun Kaltim edisi Hari Minggu yang telah berkenan memuat resensi buku ini. Walau tak ada honor tapi saya senang...




Sewaktu saya mengirim foto ini ke Mbak Dian, beliau memberikan komentar begini, "Terima kasih. Wah ada foto cantik Siska". 
Saya tersenyum - senyum salah tingkah dibilang cantik oleh Mbak Dian. Tak sia - sia fotografer andalan saya memotret, siapa lagi kalau bukan Mas Fiqri.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 01.55 Wita, saya harus menghidangkan hidangan penutup, kalau tak mau besok bangun kesiangan. Hidangan penutup dari saya BUKU INI SANGAT DIREKOMENDASIKAN.
Semoga hidangan pembuka, hidangan utama dan hidangan penutup "maknyus" dibaca.

Review ini diikutsertakan pada "Lomba Review Buku Dian Kristiani Terbitan BIP". Info Lomba: http://diankrist.blogspot.com/2014/03/sudah-baca-buku-bukuku-terbitan-bip.html